Saturday 13 April 2013

Dahsyatnya Sholat Tahajud




Thobroni meriwayatkan dari Ibnu Mas'ud radhiyallahu anhu, bahwa nabi sholallahu alaihi wasalam bersabda :
"Keutamaan sholat malam atas sholat di siang hari adalah seperti keutamaan sedekah secara sembunyi atas sedekah secara terbuka."

Baihaqi meriwayatkan dari nabi sholallahu alaihi wasalam bahwa beliau bersabda, "Pada hari kiamat nanti, umat manusia akan dihimpun di suatu tanah lapang, lalu ada malaikat yang memanggil dengan mengatakan, 'Di manakah orang-orang dahulu lambung mereka jauh dari tempat tidur?(sholat tahajud)' Mereka pun berdiri, sedangkan jumlah mereka sedikit. Mereka masuk ke dalam surga tanpa hisab. Sesudah itu, seluruh golongan manusia yang lainnya diperintahkan agar dihisab."

KEUTAMAAN SHALAT TAHAJUD

Sholat malam merupakan bentuk pendekatan diri kepada Allah SWT dan Penghapus dosa.

Diriwayatkan dari Abu Umamah rodhiyallahu anha, Rosulullah sholallahu alaihi wasalam bersabda : " Kerjakanlah sholat malam (sholat tahajud), karena ia merupakan kebiasaan orang-orang shalih sebelum kalian, dan bentuk pendekatan diri kepada Robb kalian, penghapus dosa-dosa serta pencegah perbuatan dosa." H.R Tirmidzi (3549) dan Hakim (I/308)

Sholat malam menyehatkan badan.

Rosulullah Sholallahu Alaihi Wasalam bersabda sebagaimana yang disebutkan dalam hadits riwayat Thobroni: "Kerjakanlah sholat malam (sholat tahajud), karena sesungguhnya ia akan mengusir penyakit dari dalam tubuh."

Orang yg disiplin sholat malam akan masuk surga dengan kedamaian.

Thobroni meriwayatkan dengan sanad hasan dari Abdulloh Ibnu Umar r.a, bahwa nabi sholallahu alaihi wasalam bersabda, "Sesungguhnya di dalam surga itu terdapat sebuah istana, dimana bagian luarnya bisa dilihat dari dalam, dan bagian dalamnya bisa dilihat dari luar." Abu Malik Al-Asy'ari r.a bertanya, "Untuk siapakah istana itu, wahai Rosululloh?" Beliau menjawab, "Untuk orang yang berkata baik, memberikan makan, dan mengerjakan sholat malam (sholat tahajud)ketika orang-orang sedang tidur malam."

Sholat malam merupakan kemuliaan orang mukmin di dunia dan akhirat.

Thobroni meriwayatkan dg isnad hasan dari Sahl bin Sa'd r.a, bahwa ia berkata, "Jibril datang kepada nabi saw seraya berkata, "Wahai Muhammad, hiduplah sesuka hatimu, sesungguhnya engkau akan mati. Kerjakanlah sesukamu, sesungguhnya engkau akan diberi balasan atas tindakanmu itu. Cintailah orang yang engkau kehendaki, sesungguhnya engkau tetap akan berpisah dengannya. ketahuilah bahwa kemuliaan seorang mukmin itu terletak pada sholat malam yang dikerjakannya. Sedangkan kemuliaanya terletak pada kecukupannya dari (bantuan) orang lain."

Orang yang bangun malam untuk mengerjakan sholat tidak akan merugi.

Thobroni meriwayatkan dari Ibnu Mas'ud r.a, bahwa Rosulullh saw bersabda, "Alloh tidak akan menjadikan rugi seseorang yang bangun tengah malam, lalu ia membaca surat Al Baqarah dan surat Ali Imron.

Orang yang mengerjakan sholat malam akan mendapatkan kedekatan dg Allah Swt.

Tirmidzi meriwayatkan dari Amru bin 'Anbasah r.a, bahwa ia pernah mendengar Nabi saw bersabda, "Keadaan paling dekat seorang hamba dengan Robbnya adalah ditengah malam terakhir. Jika engkau bisa menjadi bagian dari orang yang berdzikrulloh ketika itu, lakukanlah."

Orang yang mengerjakan sholat malam akan dicatat sebagai golongan yang banyak menyebut nama Allah (berdzikir).

Rosulullah saw bersabda: "Jika seseorang membangunkan istrinya di tengah malam, lalu keduanya sholat malam dua rokaat secara berjamaah, maka keduanya dicatat sebagai bagian dari golongan laki-laki dan perempuan yang banyak berdzikir." HR. Abu Dawud

Mendapatkan Rahmat dan Ampunan dari Allah.

Rosulullah Saw bersabda:"Semoga Allah merahmati seorang laki-laki yang bangun malam, kemudian mengerjakan sholat dan membangunkan istrinya (agar ikut mengerjakan sholat malam), lantas jika istrinya enggan, maka ia memerciki wajahnya dengan air. Semoga Allah merahmati seorang wanita yang bangun malam kemudian mengerjakan sholat malam dan membangunkan suaminya (agar mengerjakan sholat malam), lantas jika suaminya enggan, maka ia memerciki wajahnya dengan air." HR. Abu Dawud (1308) dan Ibnu Majah (1335).


Shalat Tahajud, Kesehatan, dan Sistem Imun



shalat tahajud, kesehatan, medis, imun, dampak, mohamad soleh
Shalat Tahajud dan Kesehatan
Rasulullah SAW nyaris tidak pernah melewatkan satu malam pun kecuali dengan shalat tahajud, bahkan di saat peperangan sekalipun. Dulu, shalat tahajud diwajibkan. “Setelah turun surat Al-Muzzammil ayat 19 dan 20 baru disunatkan,” ujar Prof Dr Mohammad Sholeh, pengasuh Klinik Terapi Tahajud dan trainer salat khusyuk. Mengapa Rasulullah SAW menganjurkan shalat ini, hanya Beliau yang tahu.  

Namun, perkembangan sains yang sangat pesat membuktikan, shalat ini banyak manfaatnya. “Secara medispun bisa dibuktikan,” ujar pria yang tahun 2000 berhasil mempertahankan disertasi doktornya di jurusan Psikoneuroi munologi Unair mengenai shalat tahajud untuk sistem imun tubuh ini. Berikut ini penjelasannya mengenai kajian ilmiahnya tentang tahajud seperti yang dikutip dari Republika dalam wawancaranya dengan Prof Dr Mohammad Sholeh.

Apa alasan Anda tertarik meneliti tentang shalat tahajud dan hubungannya
dengan sistem imun tubuh?
Pertama, tidak ada shalat sunat yang dianjurkan oleh Alquran kecuali tahajud. Sedangkan shalat-shalat sunat lain itu hanya sampai pada tataran hadis Rasulullah SAW. Kalau shalat sunat tahajud itu ada di dalam surat Al-Muzzammil ayat 1 sampai 20 terutama pada ayat 1 sampai 10. Kemudian Surat Al-Isra ayat 79. Ini alasan logika normatifnya.  

Kedua, Rasulullah SAW sama sekali tidak pernah meninggalkan shalat tahajud. Ketiga, tidak ada shalat sunat yang diwajibkan Islam kecuali tahajjud. Selama satu tahun Rasulullah mewajibkan umatnya melaksanakan shalat tahajjud, sebelum turun ayat tadi. 

Lalu ada hadis qudsi yang menjelaskan tentang setiap dua per tiga malam Allah SWT turun ke langit pertama sambil menyerukan, “Hamba-Ku yang sedang ruku dan sujud melaksanakan shalat tahajjud, permintaanmu akan Aku beri, doamu akan Aku kabulkan, dosamu akan Aku ampuni.” Ditambah dengan hadis riwayat Tabrani yang menjelaskan bahwa shalat tahajud itu kebiasaan yang dilakukan oleh para orang-orang saleh di jaman dulu dan itu menyembuhkan baik fisik maupun psikis.
 
Logika pengalamannya: saya dulu pernah kena penyakit kanker kulit. Dokter sudah angkat tangan. Namun tahajud menyelamatkan saya. Tahun 1982 sampai 1987, setelah itu saya dinyatakan sembuh sama sekali.
 
Berapa lama disertasi Anda susun?
Enam bulan sudah selesai. Enam bulan penelitiannya. Saya termasuk tercepat, 1998 sampai 2000. Jadi, dua tahun setengah lebih satu bulan.

Mengapa sistem imun yang Anda teliti?
Dalam tubuh kita oleh Yang Maha kuasa sudah ada yang namanya sistem imun (daya tahan tubuh). Daya tahan tubuh itu maksudnya apa? Misalnya, darah kita kalau dilihat merah tapi kalau dianalisis darah kita campur dengan reagen kemudian dianalisis di laboratorium nanti komponen di dalam tubuh macam-macam darah itu. Jadi, ada hemoglobin, ada hormon kartisol. Dosen saya bilang, saya ini banyak mematahkan teori ilmu kedokteran lama. Semisal, jantung koroner secara teori kedokteran lama tidak bisa disembuhkan. Tapi, melalui imunitas imunologi tadi penyakit ini bias disembuhkan.
Bagaimana bisa?
Jantung koroner ini penyebabnya tersumbatnya arteri jantung karena kolesterol. Kolesterol itu adalah lemak yang berwarna kuning yang berasal dari makanan yang kita makan diolah oleh tubuh menjadi glikogen kemudian di olah lagi menjadi glukosa. Glukosa diolah lagi menjadi kolesterol. Kalau orang tidak pernah gerak maka kolesterol akan menyumbat pada organ yang tidak pernah digerakkan. 

Nah, kalau orang itu mau shalat tahajud berlama-lama seperti Rasulullah SAW, dua rakaat saja semalam, nantinya akan ada metabolisme tubuh kita akan bercucuran keringat, bahkan di ruangan ber-AC sekalipun. Keluarnya keringat ini menyehatkan. Karena di dalam tubuh kita ada metabolisme kolesterol-kolesterol akan dibakar ATP/ADP sehingga menjadi energi yang merangsang kelenjar keringat untuk berkeringat. Jadi, kalau tidak berkeringat tidak banyak membawa dampak fisik. Kebanyakan orang shalat tahajud itu hanya sekadar memburu-buru pahala atau mengejar maqamam mahmuda dalam pengertian sempit.

Maksud Anda dengan maqamam mahmuda?

Shalat tahajjud menjadi Bupati. Untuk tujuan duniawi. Kesehatan dan keimanan itu saya kira yang paling tepat untuk maqamam mahmuda.

Bagaimana sampai pada kesimpulan bahwa shalat tahajud berpengaruh pada sistem imun tubuh?
Penelitian saya dari 51 siswa SMU yang saya ambil training sebelumnya yang usianya sama. Karena syarat penelitian kuantitatif itu harus homogen. Jadi, usianya sama yaitu laki-laki antara usia 16 tahun sampai 20 tahun. Sama-sama SMU kelas 1 Hidayatullah yang tidak pernah shalat tahajjud sama sekali. Kemudian tidak pernah mengikuti tariqah-tariqah dan sebagainya. Kemudian saya ambil darahnya sebelum shalat. Kemudian saya ambil darahnya lagi setelah shalat satu bulan, saya ambil darahnya lagi setelah dua bulan. 

Aktivitasnya sama, menu makannya sama, usianya sama, sama-sama tidak pernah shalat tahajud. Ternyata variabel yang saya teliti, makrofagnya beda. Makrofag itu intinya adalah sel imunitas tubuh yang berfungsi untuk memakan sel lain yang tidak normal.

Jadi, kalau ada orang kena kista itu menunjukkan bahwa makrofagnya mengalami defisiensi. Saya sudah bisa mendeteksi orang itu mengalami penurunan. Dengan demikian kalau teorinya dirunut lebih dalam, makrofag tidak akan berproduksi kalau yang bersangkutan stress. Kalau dirunut lagi mungkin orang ini kena penyakit hati seperti, iri, dengki, sombong. Nah hal yang seperti ini yang menyebabkan stress. Nggak pernah qona-ah (puas), tawakal, jadi, akidah itu menentukan sekali penyakit seseorang. Kenapa orang yang sering tahajud tak pusing kepala, padahal dia bangun tengah malam?

Karena otak kita ketika shalat tahajjud melepaskan seritonin, beta endorsin, dan melatonin yang diproduksi otak. Ketika seseorang shalat tahajjud, seritonin, beta endorsin, dan melatonin itu terproduksi. Itu yang menyebabkan kita menjadi tenang. Karena ketenangan itulah maka homeostasis terjaga. 

Pusing disebabkan karena terganggunya homeostasis, mungkin bisa hipertensi atau hipotensi. Shalat tahajud itu kan meditasi tingkat tinggi. Itu yang menjaga homeostasis atau kecenderungan untuk tetap dalam keadaan normal. Orang sakit itu terganggunya homeostasis. 

Nah, ketika shalat tahajud relaksasinya tercapai secara maksimal maka keseimbangan tubuh terjaga. Tak akan ada hipertensi dan hipotensi. Termasuk kolesterol akan dibabat habis oleh aktivitas tahajud. Kolesterol akan hilang menjadi energi.


Bagaimana Shalat Tahajud yang Benar?
Yaitu dilakukan dengan khusyuk, tulus ikhlas, gerakannya seperti Rasulullah shalat kemudian kontinyu. Saya merujuk kepada hadis shahih Muslim yang diriwayatkan Khuzaifah yang pernah bercerita suatu malam pernah shalat tahajjud bersama Rasulullah kemudian begitu mengangkat tangan sebagai tanda takbiratul ihram terdengar dari belakang Rasulullah terisak-isak karena manangis. 

Rasulullah kemudian membaca doa iftitah sangat pelan setelah itu membaca Al Fatihah sangat pelan sekali setelah itu baca surat . Surat yag dibaca Rasulullah tidak tanggung-tanggung yaitu surat Al Baqarah, padahal ayatnya ada 286. Ketika sampai seratus ayat kata Khuzaifah kiranya disudahi ternyata tidak masih dilanjutkan. Setelah selesai surat Al Baqarah, ternyata ditambah surat An- Nisa. Setelah surat An- Nisa , dilanjutkan membaca surat Ali Imran. Nah, sehingga satu rakaat saja membaca tiga surat yang panjang-panjang kira-kira lima juz lebih. 

Kata Khuzaifah, “Bukan hanya di situ. Setelah Rasulullah membaca surat kemudian ruku yang lamanya sama dengan membaca Alqurannya. Kemudian i’tidal sama dengan rukunya. Kemudian sujud sama dengan i’tidalnya, setelah itu duduk iftiras sama dengan sujudnya. Sehingga Rasulullah semalam hanya dua rakaat. Kemudian tambah satu rakaat witir keburu sudah Bilal adzan.”



Nasihat Sebelum Menunaikan Sholat Malam/Tahajud


Sholat Malam Tahajud Lail Keajaiban
Bagi Anda yang ingin menunaikan shalat lail/malam/tahajud mungkin nasihat ini akan berguna bagi yang ingin menunaikan sholat malam/tahajud.
Tidak Banyak Makan Membantu Untuk Bisa Bangun Sholat Malam
Diriwayatkan bahwa Iblis menampakkan diri kepada Nabi Yahya bin Zakariyya alaihi salam dengan membawa banyak sendok. Yahya bertanya kepadanya, "Ada apa dengan sendok - sendok itu?" Iblis menjawab, "Ini adalah syahwat yang saya gunakan untuk memburu (memperangkap) anak Adam." Yahya berkata kepadanya, "Apakah engkau mendapatkan sesuatu pada diriku berkaitan dengan perangkapmu itu?"
Iblis menjawab, " Ya. Pada suatu malam, engkau sangat kenyang sehingga aku bisa membuatmu merasa berat untuk mengerjakan sholat malam." Yahya berkata, "Sudah tentu, sesudah ini, saya tidak akan mau berkenyang-kenyang selamanya." Iblis kemudian berkata, "Baiklah, tapi jangan engkau nasihatkan kepada orang lain sesudahmu." Ash Sholah wat Tahajud, hal. 320.

Kehadiran Hati di Hadapan Allah SWT
Diriwayatkan bahwa seorang hamba itu jika berdiri mengerjakan sholat, maka Allah SWT berfirman, "Angkatlah tirai antara diri-Ku dengan hamba-Ku." Jika hamba itu menoleh, maka Allah SWT berfirman, "Sekarang turunkan kembali."
Menoleh disini ditafsirkan dengan menolehnya hati dari Allah SWT menuju yang lain. Maka syetanpun bisa menampakkan kepadanya berbagai urusan dunia.

Tidur dalam keadaan Suci dari Hadats dan Bertadabbur
"Tidurnya orang berilmu adalah ibadah, sedangkan nafasnya adalah tasbih."
Qutul Qulûb (I/77).

Tidur Setelah Sholat Malam
Syech Abdul Qodir Al-Jailani rahimahullah berkata, "Disarankan bagi orang yang mengerjakan sholat malam agar tidur di akhir malam karena dua alasan. Pertama, menghilangkan kantuk di pagi hari, dan kedua, tidur di akhir malam itu menghilangkan pucat wajah." (Al Ghoniyyah, hal 62)

Tidur Qoilulah adalah Sunnah
Hasan Al-Bashri masuk ke dalam pasar, maka ia berkata, "Aku tidaklah menyangka malam yang mereka lalui kecuali malam yang buruk. Mengapa mereka tidak qoilulah (tidur sebentar di siang hari)saja?" 
Ash Sholah wat Tahajud, hal.308.

Doa Tahajud



doa setelah shalat tahajjud, doa tahajud pdf, doa dalam shalat tahajud, doa tahajud download, doa tahajud dan artinya, doa tahajud latin
Doa Tahajud
Shalat Tahajjud adalah shalat sunnah yang dikerjakan pada malam hari sesudah mengerjakan shalat Isya sampai terbitnya fajar dan sesudah bangun dari tidur, meskipun bangun tidur untuk  shalat tahajud itu hanya sebentar.

Dalam shalat Tahajjud terdapat keutamaan dan keistimewaan yang besar sekali. Beberapa dalil yang menyinggung keutamaan bangun pada dua pertiga malam shalat tahajjud adalah Surat AL-MUZZAMMIL ayat 1 – 20. Berikut Saya ambil salah Satu petikan dari surat AL-MUZZAMMIL AYAT 20:
“Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri (sembahyang) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama kamu. Dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang…..…Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Dan mohonlah ampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Surat Ini menjelaskan bagaimana Allah memberi kita waktu waktu yang kiranya paling tepat untuk memohon doa. Maha Benar ALLAH dengan segala firmannya. Rasulullah SAW pun bersabda: “Kerjakanlah shalat malam, karena shalat malam itu kebiasaan orang-orang yang shaleh sebelum kamu dahulu, juga suatu jalan untuk mendekatkan diri kepada TUHAN kalian, juga sebagai penebus pada segala kejahatan (dosa) mencegah dosa serta dapat menghindarkan penyakit dari badan (HR.Imam Tirmidji & Ahmad).


Berikut ini adalah doa tahajud yang dapat Anda baca usai mengerjakan shalat tahajud.
 

Doa Tahajud dalam bahasa latinnya:
Allahumma lakalhamdu annta nuurussamaawaati wal’ardhi wa manfiihinna wa lakalhamdu annta, wa lakalhamdu annta qayyimussamaawaati wal’ardhi wa manfiihinna, wa lakalhamdu annta rabbussamaawaati wal’ardhi wa manfiihinna, wa lakalhamdu annta mulkussamaawaati wal’ardhi wa manfiihinna, wa lakalhamdu annta malikussamaawaati wal’ardhi wa manfiihinna, wa lakalhamdu anntalhaqq wa wa’dukalhaqq, wa liqaa’uka haqq, wa qauluka haqq, waljannatu haqq, wannaaru haqq, wannabiyuuna haqq, wa muhammadun shallallaahu ‘alaihi wa sallam haqq, wassaa’atu haqq. Allaahumma laka aslamtu wa ‘alaika tawakkaltu wa bika aamanntu wa ilaika anabtu wa bika khaashamtu wa ilaika haakamtu faghfirlii maa qaddamtu wa maa akhkhartu wa maa asrartu wa maa a’lantu, anntalmuqaddimu wa anntalmu’akhkhiru laa ilaaha illaa annta anta ilaahii laa ilaaha illaa annta.

Arti doa tahajud di atas adalah:  “Ya, Allah! Bagi-Mu segala puji, Engkau cahaya langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji, Engkau yang mengurusi langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji, Engkau Tuhan yang menguasai langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji dan bagi-Mu kerajaan langit dan bumi serta seisi-nya. Bagi-Mu segala puji, Engkau benar, janji-Mu benar, firman-Mu benar, bertemu dengan-Mu benar, Surga adalah benar (ada), Neraka adalah benar (ada), (terutusnya)
para nabi adalah benar, (terutusnya) Muhammad adalah benar (dari-Mu), peristiwa hari kiamat adalah benar. Ya Allah, kepada-Mu aku pasrah, kepada-Mu aku bertawakal, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku kembali (bertaubat), dengan pertolongan-Mu aku berdebat (kepada orang-orang kafir), kepada-Mu (dan dengan ajaran-Mu) aku menjatuhkan hukum. Oleh karena itu, ampunilah dosaku yang telah lalu dan yang akan datang. Engkaulah yang mendahulukan dan mengakhirkan, tiada Tuhan yang hak disembah kecuali Engkau, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang hak disembah kecuali Engkau.

Tata Cara Sholat Tahajud


Tata Cara Shalat Tahajjud
Cara mengerjakan shalat tahajjud itu pada dasarnya adalah sama dengan shalat-shalat sunnat lainnya, hanya saja niat yang membedakan. Adapun lafazh niat shalat tahajjud itu adalah sebagai berikut : “Ushalli sunnatat tahajjudi rak’ataini lillahi ta’aalaa”. Allahu Akbar. Artinya : “Saya berniat shalat sunnat Tahajjud dua rakaat karena Allah Ta’ala”. ALLAHU AKBAR

Setelah dengan berdiri, shalat Tahajjud juga boleh dikerjakan dengan duduk atau bersila, sebagaimana yang telah diterangkan dalam hadist Nabi SAW, yang artinya :
“Sesungguhnya Nabi SAW biasa melakukan shalat malam lama sekali dengan berdiri dan (lain waktu) melakukannya lama sekali dengan duduknya. Bila Beliau membaca dengan berdiri, fuku dan sujudnya dilakukan dari berdiri, Bila Beliau membaca dengan duduk, ruku dan sujud dilakukan dari duduk” (HR.Jama’ah, kecuali Imam Bukhari dari Aisyah r.a).

Hadits lainnya :
“Saya melihat Nabi SAW shalat (lail) dengan bersila” (HR.Imam Daruquthni, dari Aisyah r.a) Setelah selesai mengerjakan shalat Tahajjud, perbanyaklah membaca istigfar dan dzikir kepada Allah SWT serta memohon kepada-Nya, kemudian membaca doa sebagai berikut :

“Bismillahir rahmaanir rahiim. Allahumma lakal hamdu anta qayyimus samaawaati wal ardhi wa man fiihinna. Wa lakal hamdu lakal mulkus samaawati wal ardhi wa man fii hinna, Walaka hamdu anta nuurus samaawaati wal ardhi walakal hamdu antal haqqu wa wa’dukal haqqu wa liqaa-u ka haqqun wa qauluka haqqun wal jannatu haqqu wan nabiyyuna haqqun wa muhammadun shallallaahu’alaihi wa sallama haqqun was saa’atu haqqun. Allahumma laka aslamtu wa bika khaashamtu wa ilaika haakamtu faghfirlii maa qaddamtu wamaa akhkhartu wamaa asrartu wamaa a’lantu antal maqaddimu wa antal mu-akhkhiru laa ilaaha illah anta au laa ilaaha gahiruka walaa haula walaa quwwata illa billahil ‘aliyyil ‘azhiim”

Artinya : “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Wahai
Tuhanku, Bagi-Mu segala puji, Engkau penegak langit dan bumi serta seluruh isinya, bagi-Mulah segala puji, Engkau raja Penguasa langit dan bumi beserta seluruh isinya, dan bagi-Mulah segala puji, Engkau benar, janji-Mu benar, pertemuan dengan-Mu benar, firman-firman Mu benar, syurga itu benar, neraka itu benar, para Nabi itu benar, Nabi Muhammad SAW itu benar dan hari Kiyamat itu benar. Wahai Tuhanku, kepada Mu lah aku berserah diri, dengan Mu lah aku beriman, kepada Mu aku rindu dan kepada Mu pula aku berhukum. Oleh karena itu ampunilah dosa-dosaku, baik dosa yang terdahulu maupun dosa yang akhir, yang tersembunyi dan yang nyata. Engkau Dzat yang Terdahulu dan Yang TerAkhir. Tidak ada Tuhan yang patut disembah melainkan hanya Engkau atau tidak ada Tuhan selain Engkau, serta tiada daya upaya dan kekuatan melainkan hanya dengan pertolongan Allah Yang Maha Agung”.

Setelah membaca doa tersebut diatas, lalu pergilah berbaring kembali tidur, sambil membaca ayat-ayat kursi, surat Al-ikhlas, Al Falaq dan Surat An Naas. Demikianlah, semoga Allah mengampuni  dosa-dosa kita dan semoga bermanfaat bagi kita semua.

1 comment:

  1. makasih ya atas postingannya, sukses terus ya! saya banyak dpt pelajaran dan masukan dari membaca postingan ini, salam kenal dari saya Arumy, admin blog RPP, thanks

    ReplyDelete